Apakah itu Biodiesel? Dan terbuat dari Apakah Biodiesel??
Pengertian Biodiesel
Biodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri
dari campuran mono--alkyl ester dari
rantai panjang asam lemak,
yang dipakai sebagai alternatif bagi bahan bakar dari mesin diesel dan terbuat dari sumber terbaharui seperti minyak sayur atau lemak hewan.
Sebuah proses dari transesterifikasi lipid digunakan untuk mengubah minyak
dasar menjadi ester yang diinginkan dan membuang asam lemak bebas.
Setelah melewati proses ini, tidak seperti minyak sayur langsung, biodiesel memiliki
sifat pembakaranyang mirip dengan
diesel (solar) dari minyak bumi, dan dapat menggantikannya dalam banyak
kasus. Namun, dia lebih sering digunakan sebagai penambah untuk diesel
petroleum, meningkatkan bahan bakar diesel petrol murni ultra rendah belerang yang rendah
pelumas.
Biodiesel merupakan kandidat yang paling baik untuk
menggantikan bahan
bakar fosil sebagai sumber energi transportasi utama
dunia, karena biodiesel merupakan bahan bakar terbaharui yang dapat
menggantikan diesel petrol di mesin sekarang
ini dan dapat diangkut dan dijual dengan menggunakan infrastruktur zaman
sekarang.
Penggunaan dan produksi biodiesel meningkat dengan cepat,
terutama di Eropa, Amerika Serikat, dan Asia, meskipun dalam pasar masih sebagian
kecil saja dari penjualan bahan bakar. Pertumbuhan SPBU membuat semakin banyaknya penyediaan
biodiesel kepadakonsumen dan juga
pertumbuhan kendaraan yang menggunakan biodiesel sebagai bahan bakar.
Karakteristik
Kepadatan volumetrik energi biodiesel sekitar 33 MJ/L. Hal ini 9% lebih rendah dari petrodiesel pada regulasi No. 2. Kepadatan energi biodiesel sangat bervariasi cenderung terhadap bahan baku yang digunakan ketimbang dari proses produksi. Meskipun demikian, variasi jenis biodiesel lebih sedikit dibanding petrodiesel. Hal ini telah diklaim bahwa biodiesel memberikan pelumasan yang lebih baik dan memberikan pembakaran yang lebih sempurna sehingga dapat meningkatkan output energi mesin dan alternative pengganti petrodiesel.
Biodiesel merupakan cairan dengan jenis warna yang bervariasi antara kuning keemasan hingga cokelat gelap tergantung dari bahan baku yang digunakan. Biodiesel tidak dapat bercampur dengan air. Memiliki titik didih tinggi dan dan titik uap yang rendah. Titik pembakaran biodiesel (>130 °C, >266 °F) sangat signifikan lebih tinggi dari petrodiesel (64 °C, 147 °F) atau premium (−45 °C, -52 °F). Biodiesel memiliki kepadatan ~ 0.88 g/cm³, lebih rendah dari air.
Biodiesel memiliki viskositas yang mirip dengan petrodiesel. Biodiesel memiliki tingkat pelumasan lebih tinggi dan hampir tidak ada kandungan bilangan sulfur, dan seringkali digunakan sebagai aditif untuk bahan bakar diesel rendah sulfur (Ultra-Low Sulfur Diesel-ULSD).
Bahan Baku Biodiesel
Minyak nabati sebagai sumber utama biodiesel dapat dipenuhi
oleh berbagai macam jenis tumbuhan tergantung pada sumberdaya utama yang banyak
terdapat di suatu tempat/negara. Indonesia mempunyai banyak sumber daya untuk
bahan baku biodiesel.Beberapa sumber minyak nabati yang potensial sebagai bahan
baku Biodiesel.
Nama Lokal
|
Nama Latin
|
Sumber Minyak
|
Isi
% Berat Kering |
P / NP
|
Jarak Pagar
|
Jatropha Curcas
|
Inti biji
|
40-60
|
NP
|
Jarak Kaliki
|
Riccinus Communis
|
Biji
|
45-50
|
NP
|
Kacang Suuk
|
Arachis Hypogea
|
Biji
|
35-55
|
P
|
Kapok / Randu
|
Ceiba Pantandra
|
Biji
|
24-40
|
NP
|
Karet
|
Hevea Brasiliensis
|
Biji
|
40-50
|
P
|
Kecipir
|
Psophocarpus Tetrag
|
Biji
|
15-20
|
P
|
Kelapa
|
Cocos Nucifera
|
Inti biji
|
60-70
|
P
|
Kelor
|
Moringa Oleifera
|
Biji
|
30-49
|
P
|
Kemiri
|
Aleurites Moluccana
|
Inti biji
|
57-69
|
NP
|
Kusambi
|
Sleichera Trijuga
|
Sabut
|
55-70
|
NP
|
Nimba
|
Azadiruchta Indica
|
Inti biji
|
40-50
|
NP
|
Saga Utan
|
Adenanthera Pavonina
|
Inti biji
|
14-28
|
P
|
Sawit
|
Elais Suincencis
|
Sabut dan biji
|
45-70 + 46-54
|
P
|
Nyamplung
|
Callophyllum Lanceatum
|
Inti biji
|
40-73
|
P
|
Randu Alas
|
Bombax Malabaricum
|
Biji
|
18-26
|
NP
|
Sirsak
|
Annona Muricata
|
Inti biji
|
20-30
|
NP
|
Srikaya
|
Annona Squosa
|
Biji
|
15-20
|
NP
|
Proses Pembuatan Biodiesel
Biodiesel dibuat melalui suatu proses kimia yang disebut
transesterifikasi. Proses ini menghasilkan dua produk yaitu metil esters
(biodiesel)/mono-alkyl esters dan gliserin yang merupakan produk samping. Bahan
baku utama untuk pembuatan biodiesel antara lain minyak nabati, lemak hewani,
lemak bekas/lemak daur ulang. Sedangkan sebagai bahan baku penunjang yaitu
alkohol. Pada pembuatan biodiesel dibutuhkan katalis untuk proses esterifikasi.
Produk biodiesel tergantung pada minyak nabati yang digunakan sebagai bahan
baku serta pengolahan pendahuluan dari bahan baku tersebut.
Alkohol yang digunakan sebagai pereaksi untuk minyak nabati
adalah methanol, namun dapat pula digunakan ethanol, isopropanol atau butyl,
tetapi perlu diperhatikan juga kandungan air dalam alcohol tersebut. Bila
kandungan air tinggi akan mempengaruhi hasil biodiesel kualitasnya rendah,
karena kandungan sabun, ALB dan trigiserida tinggi. Disamping itu hasil
biodiesel juga dipengaruhi oleh tingginya suhu operasi proses produksi, lamanya
waktu pencampuran atau kecepatan pencampuran alkohol.
Katalisator dibutuhkan pula guna meningkatkan daya larut pada
saat reaksi berlangsung, umumnya katalis yang digunakan bersifat basa kuat
yaitu NaOH atau KOH atau natrium metoksida. Katalis yang akan dipilih
tergantung minyak nabati yang digunakan,apabila digunakan minyak mentah dengan
kandungan ALB kurang dari 2 %, disamping terbentuk sabun dan juga gliserin.
Katalis tersebut pada umumnya sangat higroskopis dan bereaksi
membentuk larutan kimia yang akan dihancurkan oleh reaktan alkohol. Jika banyak
air yang diserap oleh katalis maka kerja katalis kurang baik sehingga produk
biodiesel kurang baik. Setelah reaksi selesai, katalis harus di netralkan
dengan penambahan asam mineral kuat. Setelah biodiesel dicuci proses
netralisasi juga dapat dilakukan dengan penambahan air pencuci, HCl juga dapat
dipakai untuk 318 proses netralisasi katalis basa, bila digunakan asam
phosphate akan menghasil pupuk phosphat (K3PO4)
Keuntungan Pemakaian Biodiesel
1. Dihasilkan dari sumber daya energi terbarukan dan
ketersediaan bahan bakunya terjamin
2. Cetane number tinggi (bilangan yang menunjukkan
ukuran baik tidaknya kualitas solar berdasar sifat kecepatan bakar dalam ruang
bakar mesin)
3. Viskositas tinggi sehingga mempunyai sifat pelumasan
yang lebih baik daripada solar sehingga memperpanjang umur pakai mesin
4. Dapat diproduksi secara lokal
5. Mempunyai kandungan sulfur yang rendah
6. Menurunkan tingkat opasiti asap
7. Menurunkan emisi gas buang
8. Pencampuran biodiesel dengan petroleum diesel
dapat meningkatkan biodegradibility petroleum diesel sampai 500 %
Kerugian Pemakaian Biodiesel
1. Kandungan energi bio
diesel diketahui 11 persen lebih kecil dari bahan bakar diesel yang berbasis
minyak bumi. Ini berarti kapasitas pembangkit listrik dari mesin yang Anda
gunakan akan menurun jauh ketika menggunakan Bio Diesel.
2. Kelemahan kedua yang
terdapat pada Bio Diesel adalah memiliki kualitas oksidasi yang buruk sehingga
Bio Diesel dapat menyebabkan beberapa masalah masalah serius ketika disimpan.
Bila disimpan untuk waktu yang lebih lama, Bio Diesel cenderung berubah menjadi
gel (lihat minyak goreng yang disimpan di kulkas), yang dapat menyebabkan
penyumbatan berbagai komponen mesin.
3. Bio Diesel ini juga dapat
mengakibatkan pertumbuhan mikroba, sehingga menyebabkan beberapa kerusakan pada
mesin.
4. Selain itu dampak paling
serius yang dihadapi dengan penggunaan Bio Diesel adalah kelangkaan pangan
akibat dialihkannya tanaman yang biasa dikonsumsi untuk dijadikan bahan bakar.
Tanaman seperti tebu, jagung, kelapa sawit dan beberapa jenis komoditas lainnya
cenderung mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan akibat dijadikan Bio
diesel.
Referensi :
http://www.alpensteel.com/article/51-113-energi-lain-lain/152--pembangkit-listrik-tenaga-biodiesel.html